Mereka dilahirkan karena keadaan, keadaan yang menuntut pengorbanan dan kerelaan untuk berjuang. Apakah yang kita lakukan sekarang t'lah membuat mereka tersenyum dan merasa bangga atas segala pengorbanan mereka. Mungkin kalau kita melihat dan mendengarnya, hanya duka dan kesedihan yang ada. Kemegahan dan kemewahan upacara peringatan, perlombaan tak akan mampu menghapus air mata mereka.
Kita seringkali hanya terjebak pada kulit luar saja, kita melupakan isi dan makna hari pahlawan yang sesungguhnya. Apa yang ditinggalkan mereka, keikhlasan, kejujuran, mengutamakan persatuan, keharmonisan dalam perbedaan. Itu yang patut kita tunjukan dan teruskan untuk bangsa dan negara kita.
Tak semua pahlawan berseragam dan memanggul senjata. Ada pahlawan olahraga seperti Rudy Hartono, pahlawan sastra Rendra dan Pramudya, pahlawan budaya seperti pelukis Affandi.
Tak semua pahlawan berseragam dan memanggul senjata. Ada pahlawan olahraga seperti Rudy Hartono, pahlawan sastra Rendra dan Pramudya, pahlawan budaya seperti pelukis Affandi.
Tak semua yang pahlawan merasa diri menjadi pahlawan. TKI diam-diam adalah "pahlawan devisa' yang berjuang dan berkorban dinegeri orang. Kita semua bisa dan wajib jadi pahlawan dalam hidup ini. Pahlawan bagi keluarga, pahlawa bagi pendidikan, pahlawan bagi kemanusian. Apapun yang kita lakukan selama itu menjungjung tinggi sifat kepalawanan dan mengutamaan ke-Indonesia-an (kebersamaan) diatas segala perbedaan. Kita telah menjadi pahlawan.
Jangan berhenti berjuang...!!!
Teruslah berjuang hingga tanpa sadar kita telah terlahir menjadi pahlawan.
TERUSLAH BERJUANG PAHLAWAN, HARUMKAN NEGERI INI...!!!
0 Response to "Renungan Hari Pahlawan"
Posting Komentar