Ada Apa dengan Pendidikan Sekolah-sekolah di Asia? "sebuah renungan menyambut Hari Guru Nasional 2012"

Ada Apa dengan Pendidikan Sekolah-sekolah di Asia? "sebuah renungan menyambut Hari Guru Nasional 2012"

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Wikipedia).

Renungan Hari Pahlawan

10 November, selalu menjadi hari yang diingat dan diperingati oleh negeri ini. Sudah seperti kebiasaan, peringatan dilaksanakan di berbagai kesempatan dan berbagai cara. Berbagai perlomba diadakan, berbagai kemeriahan digelar, yang ini semua menghabiskan dana yang tak sedikit. Tapi apakah ini yang diinginkan mereka (pahlawan). Mereka tak pernah mengharapkan segala bentuk upacara dan penghargaan, mereka penuh keikhlasan, ketulusan berkorban demi kemerdekaan.
Mereka dilahirkan karena keadaan, keadaan yang menuntut pengorbanan dan kerelaan untuk berjuang. Apakah yang kita lakukan sekarang t'lah membuat mereka tersenyum dan merasa bangga atas segala pengorbanan mereka. Mungkin kalau kita melihat dan mendengarnya, hanya duka dan kesedihan yang ada. Kemegahan dan kemewahan upacara peringatan, perlombaan tak akan mampu menghapus air mata mereka.

Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela

Saat iseng-iseng browsing internet saya menemukan tulisan yang memberi inspirasi tentang hidup dan pendidikan secara khusus. Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela itu judul sebuah Novel yang menjadi rujukan penyampaian pesan moral pendidikan oleh penulis.

Cara Membuat File PDF dengan Mudah dan Cepat

 Membuat PDF or XPS file menggunakan Add-in for 2007 Microsoft Office program


Seiring perkembangan jaman, penggunaan file ber-extension  PDF atau Protable Document Format semakin sering digunakan. Contoh penggunaan format PDF adalah pada e-book, jurnal ilmiah, surat berharga yang discan, bagi kalangan Mahasiswa saat pengumpulan file skripsi, laporan pajak, slip pembayaran dan lain sebagainya.

Mengingat penting dan banyaknya penggunaan file PDF ini maka diperlukan cara membuat file PDF yang cukup mudah dan cepat


Usb Safely Remove Full Serial Key


Assalamualaikum,,
Usb Safely Remove mungkin banyak orang yang sudah kenal kegunaan software ini. USB Safely Remove merupakan aplikasi yang memudahkan kita dalam menghentikan proses (remove/eject) Removable Disk seperti USB Flash disk, hardisk external, dan media penyimpanan lainnya secara AMAN.
Usb Safely Remove 4.7.1 memang bukan seri yang terbaru, tapi menu dan fiturenya sudah bisa diandalkan. Berminat...!!! 


PERHATIAN!
Untuk cara downloadnya cukup mudah klik link (download), Anda akan diarahkan ke adf.ly kemudian tunggu 5 detik dan cari tombol "SKIP AD" atau "LEWATI" yang berada di sebelah kanan atas monitor Anda, kemudian klik dan silahkan download.
Motivasi dan Inspirasi

Motivasi dan Inspirasi

Tuhan tidak pernah menjanjikan langit selalu biru. Tapi ingatlah setelah awan gelap, hujan lebat dan badai akan datang keindahan yang lebih indah dari sekedar langit biru dan kumpulan awan putih. "Pelangi" namanya, dia datang ketika tangis, sedih gundah reda dan terpapar sinar mentari kehidupan yang menghangatkan dan penuh semangat.

Tips Memilih Dosen Pembimbing


Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang "benar-benar membimbing" skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan "melepas" dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Mendidik dengan “JEMPOL”

Mendidik dengan “JEMPOL”


Kenapa harus jempol, tidak kelingking, bukan pula telunjuk? Bagaimana cara mendidik dengan jempol? Apakah bisa kita menggunakan jempol untuk mendidik? Tiga pertanyaan itu mungkin yang terlintas dibenak Anda. Sebuah kisah nyata, “jempol” mampu mengantar orang berkebangsaan  Prancis bernama Jeremy Marie keliling dunia. Oktober 2007, Jeremy Marie mulai perjalanan keliling dunia dengan Hitchhiking. ‘Jempolnya’ itu telah membawanya menjelajahi Eropa, Timur Tengah, Afrika, Samudra Atlantik, Amerika Tengah, Amerika Utara, Amerika Selatan hingga Samudra Pasific. Dengan jempolnya pula, Jeremy mendapatkan tumpangan gratis pesawat terbang dari Darwin menuju Bali.

Apakah kehebatan jempol berhenti sampai disitu saja. Kita semua tahu siapakah penemu bola lampu yang membuat malam tetap terang, bahkan membuatnya kian indah, ya... Thomas Alva Edison. Pria kelahiran Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Pada umur 7 tahun Edison beserta orangtuanya pindah ke Port Huron, Michigan. Ia lalu masuk sekolah. Tapi 3 bulan kemudian ia terpaksa dikeluarkan, karena ayahnya sendiri dan para guru berpendapat, bahwa Edison sangat bodoh dan tidak dapat diajar. "Anak itu sangat bodoh!" kata gurunya. Nancy Elliot Edison Ibu dari Thomas Alva Edison memutuskan untuk mengajar sendiri anaknya di rumah. Kebetulan ibunya berprofesi sebagai guru.
Meskipun tidak sekolah, Edison kecil menunjukkan sifat ingin tahu yang mendalam dan selalu ingin mencoba. Cara mengajar ibunya sangat berbeda, Nancy mendorong Edison belajar. Cara Nency mendidik Edison adalah dengan selalu yakin kalau anaknya juga seperti anak lain. Dia bisa tumbuh menjadi anak yang pandai dan hebat. Setiap Edison kecil menemukan kesulitan dalam belajar Nancy selalu dengan sabar membimbingnya. Sering kali Edison mendapatkan pujian atas keberhasilan kecilnya, seperti ketika berhasil menuliskan namanya dengan benar. “Nak kamu anak yang hebat, kamu bisa”, kata-kata itu yang dengan ketulusan dan rasa sayang diucapkan Nancy. Pujian dan penghargaan selalu menghiasi hangatnya suasana belajar mengajar mereka dari waktu kewaktu.
Singkat cerita Edison tumbuh menjadi penemu terbesar di dunia, anak miskin dan putus sekolah menjelma menjadi orang pertama di dunia yang menciptakan stasiun tenaga listrik, laboratorium riset untuk industri, dan sistem distribusi listrik. Di Amerika Serikat ia memiliki 1.093 paten, di seluruh dunia memiliki 3.000 paten.
Sudah sekitar 3 menit Anda menyempatkan waktu membaca artikel Mendidik dengan “Jempol”, maka pantaslah kalau Anda saya beri “jempol”, he…. Sudahkan Anda menemukan jawaban atas pertanyaan di awal tulisan ini? Jempol pada umumnya dalam keseharian kita gunakan untuk memberikan apresiasi pada orang lain. Kadang tanpa sadar ketika teman kita mencetak gol seketika itu kita berdiri dan mengacungkan dua jempol dan berteriak, “Goooolllll… Kalian hebaaaaatttttt…!!!”. Atau ketika kita memuji bos, “mantap bos, keren sekali”.
Pada jejaring sosial ‘face book’, logo jempol digunakan sebagai penanda kalau kita menyukai sebuah setatus, gambar, foto, ataupun komentar. Kita sebagai pemilih face book yang mendapatkan jumlah jempol banyak tentu merasa sangat senang dan dihargai. Esok hari mungkin saja semakin gemar meng-update status, meng-upload gambar/ foto, mengomentari.
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Sambil tersenyum dan mengacungkan jempol terucap “nak kamu hebat, jawabanmu benar!”. Jempol (dibaca Pujian) adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. Sudahkah hari ini kita memberi jempol terhadap pencapaian siswa kita?

MENDIDIK ≠ MENGHUKUM
Filosofi mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Sementara di Indonesia, menyelesaikan studi harus jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para guru yang siap menerkam. Pemberian jempol oleh guru jarang dijumpai. Keinginan guru agar siswanya mendapatkan nilai tinggi kadang menjadikannya demikian. Siswa dalam satu kelas dinilai berkemampuan sama, bahkan kita samakan dengan kita. Ingat “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan.”
Jika Anda pernah pergi ke sebuah terminal umum disana terparkir berbagai kendaraan, taksi, bus, angkot, bajai, becak, sepeda motor. Jika kita ingin cepat sampai tujuan dan nyaman kita akan pilih taksi. Jika kita ingin bersantai dan ramah lingkungan, becak jadi solusinya. Selayaknya terminal adalah kelas, maka akan berisi siswa yang beraneka potensi. Namun budaya menghukum terlihat jelas ketika digelar ritual tahuan bernama Ujian Nasional. Seisi “terminal” diboyong kesirkuit naskar. Adu cepat antara taksi, bus, angkot, bajai, becak, sepeda motor. Ini pertarungan yang tidak imbang.

JEMPOL PENCETAK KEHEBATAN
Apakah Anda pernah dipuji? Bagaimana perasan Anda saat dipuji? Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.
Daun telinga yang tumbuh dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Kita bisa saja menjadi disiplin karenanya. Tapi perlu mewaspadai dampak pengiringnya, selain kenyamanan, ternyata dapat pula mematikan semangat, inisiatif dan kreatifitas siswa. Otak manusia ternyata tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.
Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang kitas sepakati ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.
Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.
Mari kita renungkan dan mulailah mendidik dengan “jempol”. Mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

PROFIL PENULIS

Wawan Wibisono

Nama : Wawan Wibisono
Alamat : Jl. Sendang Utara II RT 006/ RW 009, Kel. Gemah
Kec. Pedurungan, Kota Semarang
Email : wawanwibisono.upgris@gmail.com
Instragram: wawan_wibisono
Telp./ SMS/ WA 081228812040

Menemukan 'Mu'


THE BEAUTY OF LIFE
"Happiness is in your heart"


Sahabat pembaca yang s’lalu bersemangat pada kesempatan posting kali ini saya akan berbagi motivasi. Tulisan yang nantinya akan Anda baca bersumber dari kumpulan status Face Book saya. Sebelumnya perkenankan saya untuk sedikit bercerita.
Ada  masa lalu kelam yang pernah saya alami, kecewa, marah, sedih. Semua perasaan itu terangkum apik pada satu kata, “galau”. Saya merasa beruntung diberi kesempatan baik menjadi GTT bukan Guru Tidak Tetap lhooo tapi "Galau Tingkat Tinggi". Sempat menutup mata akan keberadaan-Nya.