Saat kita berurusan dengan
manusia, mari kita mengingat bahwa kita tidak sedang berurusan dengan makhluk
logika. Kita sedang berurusan dengan makhluk penuh emosi, makhluk penuh
prasangka dan motivasi rasa bangga dan sombong.
Hal tersebut mengandung
konsekuensi, dalam menjalin hubungan dengan orang lain kita harus menempatkan
orang lain pada tempat yang seharusnya atau pada tempat yang diharapkannya.
Setiap manusia haus akan persetujuan, dan itu sama besarnya dengan ketakutan
kita kepada kritikan.
Kritikan adalah hal yang sia-sia
karena menempatkan seseorang dalam posisi defensive dan biasanya membuat orang
itu berusaha mempertahankan dirinya. Kritikan itu jelas berbahaya, karena
melukai rasa kebanggaan seseorang, melukai rasa pentingnya dan membangkitkan rasa
benci.
Rasa benci yang ditimbulkan
akibat kritik dapat menurunkan semangat kerja pada pegawai, siswa, anggota
keluarga dan kawan-kawan dan tetap tidak memperbaiki situasi yang sudah
dikritik.
Orang besar akan memperlihatkan
kebesarannya dengan cara memperlakukan orang kecil. Allah tidak menghakimi
orang hingga tiba pada akhir jaman dimana hari itu diciptakan sebagai hari
pembalasan, maka jangan mengkritik, mencerca dan mengeluh.
Semua orang bodoh bisa
mengkritik, mencerca dan mengeluh, dan hampir semua orang bodoh melakukannya.
Namun perlu karekter dan kontrol diri untuk mengerti dan memberi maaf.
betul banget pak,, (Y) like this,,
BalasHapusTerimakasih mbak :)
Hapus