Stop Mengeluh dan Mengkritik

Stop Mengeluh dan Mengkritik
Saat kita berurusan dengan manusia, mari kita mengingat bahwa kita tidak sedang berurusan dengan makhluk logika. Kita sedang berurusan dengan makhluk penuh emosi, makhluk penuh prasangka dan motivasi rasa bangga dan sombong.

Hal tersebut mengandung konsekuensi, dalam menjalin hubungan dengan orang lain kita harus menempatkan orang lain pada tempat yang seharusnya atau pada tempat yang diharapkannya. Setiap manusia haus akan persetujuan, dan itu sama besarnya dengan ketakutan kita kepada kritikan.

Kritikan adalah hal yang sia-sia karena menempatkan seseorang dalam posisi defensive dan biasanya membuat orang itu berusaha mempertahankan dirinya. Kritikan itu jelas berbahaya, karena melukai rasa kebanggaan seseorang, melukai rasa pentingnya dan membangkitkan rasa benci.

Rasa benci yang ditimbulkan akibat kritik dapat menurunkan semangat kerja pada pegawai, siswa, anggota keluarga dan kawan-kawan dan tetap tidak memperbaiki situasi yang sudah dikritik.

Orang besar akan memperlihatkan kebesarannya dengan cara memperlakukan orang kecil. Allah tidak menghakimi orang hingga tiba pada akhir jaman dimana hari itu diciptakan sebagai hari pembalasan, maka jangan mengkritik, mencerca dan mengeluh.

Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca dan mengeluh, dan hampir semua orang bodoh melakukannya. Namun perlu karekter dan kontrol diri untuk mengerti dan memberi maaf.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Stop Mengeluh dan Mengkritik"